Karena, memang proses tersebutlah yang membuat kebanyakan anak ogah disunat. Tapi penting diketahui sebagai orangtua, tak hanya saat proses Sunatnya saja yang penting Anda khawatirkan.
Namun, proses pasca Sunat juga harus diperhatikan dan diketahui. Karena, dokter Spesialis Bedah Anak, dr. Yessi Eldiyani, Sp. BA, mengatakan, tidak ada yang sempurna, bahkan operasi Sirkumsisi yang tergolong tindakan yang tidak terlalu sulit, dapat menghasilkan Infeksi ataupun Komplikasi.
Dirinya mengatakan, Komplikasi dari Sirkumsisi yang penting diketahui misalnya, Infeksi Luka operasi setelah Sirkumsisi. Walaupun sangat jarang, dengan insidensi kurang dari lima persen, tetap saja kemungkinan kecil tersebut bisa terjadi pada siapapun.
Ketika orangtua mengetahui apa saja kemungkinan yang akan terjadi, tentunya akan lebih memudahkan anak mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan tepat. Misalnya, Infeksi setelah proses Sunat ini dapat ditangani dengan pemberian antibiotik oral, dan memandikan anak dengan teratur, bukan malah membiarkannya tidak mandi-mandi.
"Pasien juga dapat mengalami perdarahan setelah tindakan Sirkumsisi. Apabila terjadi perdarahan ringan di sela-sela jahitan Sirkumsisi dan tidak sampai mengalir atau perdarahan yang terjadi saat anak ereksi di pagi hari, pada satu sampai dua hari pertama setelah tindakan. Jenis perdarahan itu masih dianggap normal," katanya, dalam siaran pers yang dibagikannya kepada AkuratHealth.
"Ketika terjadi perdarahan tersebut, cukup dikeringkan dan dioles salep antibiotika topikal untuk membantu proses penyembuhan dan mencegah Infeksi. Namun demikian, segera konsultasikan dengan dokter apabila setelah Sirkumsisi ditemukan perdarahan yang tidak wajar dengan jumlah banyak, mengalir tidak berhenti setelah ditekan dengan kain kassa," lanjutnya.
Masalah lain yang dapat terjadi setelah tindakan Sirkumsisi adalah meatal stenosis, yaitu penyempitan atau perlekatan pada muara saluran kemih. Keadaan tersebut dapat terjadi pada 11 persen kasus pasien Sirkumsisi.
Pada bayi, hal tersebut berhubungan dengan dermatitis yang disebabkan karena kontak dengan popok sekali pakai (diapers), sedangkan pada anak yang lebih besar hal ini berhubungan dengan balanitis xerotica obliterans (BXO) atau sering disebut peradangan pada kelamin pria.
Jika penyempitan atau pelekatan ini terjadi, segera bawa sang buah hati kepada tim medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
So, karena ini terkaitan dengan organ vital, jangan coba-coba melakukan penanganan yang tidak pasti informasinya datang dari darimana.
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar