Namun pada kenyataannya, di dunia ini ada banyak kasus pembunuhan yang melibatkan anak-anak. Bahkan, ada anak-anak yang membunuh anak lain dengan cara yang terbilang sangat sadis.
Dilansir dari berbagai sumber, AKURAT.CO pada Senin (26/8) merangkum 5 kisah pembunuhan sadis yang dilakukan oleh anak-anak.
1. Erick Smith (12 tahun)
Pada 1993 silam, warga Amerika Serikat (AS) dibuat gempar oleh kasus pembunuhan anak yang melibatkan seorang anak lelaki asal Steuben, New York, Eric Smith. Saat itu, Eric masih berumur sekitar 12 tahun.
Dalam berbagai pemberitaan, Eric tega mencabut nyawa seorang anak kecil berusia 4 tahun, Derrick Robie. Kejadian bermula pada tanggal 2 Agustus 1993, saat Eric tengah bersepeda menuju perkemahan musim panas di sebuah taman di Steuben. Saat itulah, Eric bertemu dengan Robie yang diketahui berjalan sendirian menuju pusat perkemahan yang sama.
Melihat Robie yang sendirian tersebut, Eric pun melancarkan niat jahatnya. Bocah berumur 12 tahun tersebut membujuk Robie kecil untuk pergi bersamanya ke sebuah kawasan hutan. Di hutan sepi itulah Eric mencekik Robie. Tidak berhenti di situ, Eric juga diketahui menjatuhkan dua batu berukuran besar tepat ke kepala anak berusia 4 tahun tersebut. Yang lebih sadis lagi adalah ketika tubuh Robie sudah tidak bernyawa, Eric lalu mencopot baju korban ciliknya, dan menyodominya dengan menggunakan sebuah dahan pohon.
Dari keterangan kepolisian, Robie dinyatakan tewas akibat serangan asfiksia (gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh) akibat trauma oleh benda tumpul yang melukai kepalanya. Atas kejahatan tersebut, Eric pun didakwa dengan pembunuhan tingkat dua pada tahun 1994 dan dijatuhi hukuman maksimum yang tersedia bagi para pembunuh remaja atau minimal penjara selama sembilan tahun atau seumur hidup.
Sementara, pada pembacaan pembebasan bersyarat di pengadilan pada 2014 lalu, Eric sempat mengaku bahwa ia nekat membunuh Robie lantaran ia kena bully oleh para seniornya di sekolah, ayah, hingga kakak perempuannya di rumah. Eric pun menuturkan bahwa ia melampiaskan kemarahannya dengan cara membunuh Robie.
2. Jon Venables dan Robert Thompson (10 tahun)
Masih pada tahun yang sama, dua bocah kecil yang sama-sama berusia 10 tahun asal Inggris, Jon Venables dan Robert Thompson, menjadi berita utama di berbagai media internasional serta "dinobatkan" menjadi pembunuh paling muda dalam sejarah Inggris. Pada 12 Februari 1993, Jon dan Robert menculik, menganiaya, serta membunuh seorang anak kecil laki-laki berusia 2 tahun asal Merseyside, James Bulger.
Kejadian bermula saat James dan ibunya tengah berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Bootle, New Strand Shopping Centre. Namun karena lalai, James pun diajak pergi oleh kedua pembunuh cilik, dan membawanya ke sebuah kawasan rel kereta api di Walton, Liverpool.
Di rel kereta api itulah, Jon dan Robert mulai menganiaya tubuh kecil James. Berdasarkan laporan, kedua pembunuh cilik tersebut bahkan sampai melempar cat ke mata kiri James, menendanginya, hingga melemparinya dengan batu dan juga batu bata. Berdasarkan keterangan kepolisian, Jon dan Robert juga diketahui memasukkan beberapa baterai ke mulut James. Polisi juga sempat menduga kuat bahwa kedua pembunuh kecil tadi memasukkan baterai ke anus korban lantaran kaus kaki, celana panjang, dan celana dalam James dicopot saat kejadian (meski dalam penyelidikan, tidak ditemukan baterai di anus James).
Tidak berhenti di situ, Jon dan Robert juga menjatuhkan piringan besi dengan bobot 10 kg ke tubuh James. Setelah James tidak bernyawa, Jon dan Robert kemudian berinisiatif untuk membuat kematian James tersebut seolah-olah disebabkan oleh kereta api. Keduanya lantas menggeletakkan jasad James di tengah rel kereta api. Akibatnya, saat ditemukan, tubuh James sudah terpotong menjadi dua bagian karena dilindas kereta api.
Atas kejahatannya tersebut, Jon dan Robert sempat dijatuhi hukuman setidaknya selama 15 tahun penjara serta menerima rehabilitasi, dan perubahan identitas setelah dikeluarkan dari penjara. Namun, karena besarnya perhatian media serta berbagai pihak yang melihat kasus pembunuhan ini, hukuman pun berubah-ubah. Tetapi, keduanya diketahui bebas dari penjara pada tahun 2001, yaitu saat keduanya berusia 18 tahun.
3. Mary Bell (11 tahun)
Mary Bell tidak hanya dikenal media sebagai salah satu pembunuh cilik berdarah dingin, tetapi juga latar belakang kehidupannya yang sangat memprihatinkan. Mary diketahui telah melakukan pembunuhan terhadap dua anak lelaki saat berusia 11 tahun.
Pada 25 Mei 1968, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-11, Mary melakukan aksi pembunuhan pertamanya. Saat itu, Mary membujuk korbannya yang berusia 4 tahun, Martin Brown, ke sebuah rumah kosong di sekitar kawasan Newcastle, Inggris. Di rumah kosong itulah, Mary mencekik leher Martin hingga tewas.
Empat bulan kemudian, tepatnya pada 25 Mei 1968, Mary dan seorang lainnya bernama Norma Joyce Bell melakukan aksi penculikan dan pembunuhan terhadap anak laki-laki berusia 3 tahun, Brian Howe. Dalam aksinya tersebut, Mary dan Norma dilaporkan sempat mencekik korbannya hingga tewas.
Menurut keterangan kepolisian, Mary mengembalikan jasad Brian dengan ukiran "M" tertera di perutnya. Tidak hanya itu, Mary juga diketahui menggunakan gunting untuk memotong rambut Brian, melukai kedua kakinya, hingga memutilasi alat vitalnya.
Di pengadilan, Mary mengaku bahwa dia sendiri adalah korban kekerasan seksual serta kekerasan fisik yang dilakukan oleh ibunya sendiri. Bahkan, sejak berusia 4 tahun, ia sudah dipaksa oleh ibunya untuk berhubungan seksual dengan beberapa pria dewasa.
Akhirnya, hakim menjatuhkan hukuman penjara selama 12 tahun kepada Mary. Pada tahun 1980, Mary pun bebas dan mulai menggunakan beberapa nama samaran untuk melindungi diri dan keluarganya.
4. Jesse Pomeroy (13 tahun)
Jesse Pomeroy tercatat menjadi orang termuda yang didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama sepanjang sejarah hukum Massachusetts, AS. Sebelum terbukti melakukan pembunuhan, sejak berusia 11 tahun Jesse juga dilaporkan kerap melakukan berbagai aksi penganiayaan terhadap anak-anak laki-laki yang lebih kecil dengan cara memukuli mereka secara brutal, bahkan terkadang menyakiti para korbannya dengan menggunakan sabuk atau pisau.
Barulah pada tahun 1874, yaitu saat Jesse berumur sekitar 13 tahun, ia terbukti membunuh dan menculik Mary Curran (10) dan Horace Mullin (4), dan memutilasi salah satu korbannya. Berdasarkan keterangan kepolisian, tubuh kedua korban ditemukan di bawah basemen toko baju milik orang tua Jesse.
Sementara, jenazah Horace yang masih berusia 4 tahun tadi ditemukan polisi dalam keadaan termutilasi, yaitu kepalanya hampir putus karena dipenggal dengan pisau oleh Jesse. Berdasarkan keterangan kepolisian, dalam melancarkan aksinya, Jesse diketahui melakukannya dengan cara menebas dan menusuk tubuh korbannya dengan menggunakan pisau.
Atas aksi brutalnya tersebut, Jesse pun sempat dihukum gantung, tetapi dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1876, hukumannya diubah menjadi hukuman seumur hidup dan diasingkan. Menariknya, saat ditanya alasan mengapa ia tega melakukan penganiayaan dan pembunuhan, Jesse hanya menjawab bahwa dia berpikir bahwa memang dia harus melakukan tindakan kriminal tersebut.
5. Joshua Phillips (14 tahun)
Pada November 1998, Joshua yang saat itu masih berusia 14 tahun tengah bermain basket bersama seorang anak perempuan berusia 8 tahun, Maddie Clifton di rumahnya di Jacksonville, Florida, AS. Namun, saat itu Joshua tidak sengaja melukai mata Maddie hingga berdarah. Takut ketahuan ayah dan merasa khawatir jika nantinya ia dipukuli oleh ayahnya, Joshua justru melakukan hal tidak terduga pada Maddie, yaitu membunuhnya.
Berdasarkan pemberitaan, Joshua diketahui mencekik Maddie dengan cara melilitnya dengan mengggunakan kabel telepon selama sekitar 15 menit lamanya. Segera setelah itu, Joshua memukul Maddie dengan tongkat baseball dan menjejalkan tubuhnya di bawah alas tempat tidurnya.
Namun ketika ayah Joshua kembali ke rumah, ia menemukan bahwa Maddie masih hidup dan mengerang di bawah tempat tidurnya. Melihat hal tersebut, Joshua pun mengangkat kasurnya dan menikam tubuh Maddie sebanyak 11 kali hingga akhirnya ia pun tewas.
Atas tindakan sadisnya tersebut, Joshua pun dikenakan dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa adanya kemungkinan pembebasan bersyarat.
Itulah 5 kisah pembunuhan dengan pelaku utama adalah anak-anak. Mengerikan sekaligus memprihatinkan ya.
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar