Diceritakan seorang wanita bernama Dani Ardor (Florence Pugh) masih mengalami trauma di masa lalu karena sebuah insiden. Seolah tak ingin melihat Dani selalu terpuruk, Christian (Jack Reynor) selaku kekasih Dani mengajaknya ke sebuah festival yang diadakan setiap 90 tahun sekali. Tak sendirian, Dani dan Christian pun datang ke festival yang berlangsung di Skandinavia ini bersama kawan-kawan lainnya.
Alih-alih menikmati liburan, rupanya sekelompok orang ini terjebak dalam sebuah sekte yang melakukan ritual aneh guna memuja berhala.
Dihimpun AKURAT.CO dari berbagai sumber pada Kamis (15/8), berikut lima fakta Midsommar, film horor yang tak lulus sensor di Indonesia.
1. Bergenre folk horor
Berbeda dengan kebanyakan film horor, film yang diproduseri oleh Lars Knudsen dan Patrik Andersson ini mengusung tema folk horor, yakni ide serta kepercayaan yang mesih lekat dengan animisme atau dinamisme. Sebelumnya, film bergenre folk horor pertama kali dipopulerkan pada tahun 1973 yaitu dalam tayangan The Wicker Man.
2. Meski horor, namun bernuansa senang
Jika biasanya kamu banyak disuguhkan dengan film-film horor yang minim cahaya serta bernuansa kelam, Midsommar tampil sebagai film horor segar lantaran dipenuhi dengan banyak cahaya serta karakter-karakter yang asyik. Bahkan, film yang dibintangi oleh Florence Pugh, Jack Reynor, William Jackson Harper, Vilhelm Blomgren, dan Will Poulter ini akan mendobrak pakem film horor lantaran banyak menyuguhkan nuansa seram di siang hari.
3. Siap-siap menjerit!
Menceritakan tentang sekelompok remaja yang menhadiri festival pemuja berhala, film ini digadang-gadang menjadi tontonan paling sadis. Situs beken Rotten Tomatoes pun memberikan rating R untuk film tersebut lantaran banyak adegan kekerasan, visual yang mengerikan, konten seksual, gambar vulgar, penggunaan narkoba, hingga bahasa-bahasa kasar. Selain itu, banyak kritikus yang menyebutkan bahwa Midsommar merupakan tontonan khusus orang-orang bermental baja.
4. Ditangani sutradara Hereditary, Ari Aster
Ari Aster merupakan salah satu sutradara sekaligus penulis naskah paling beken di Amerika Serikat. Sebelumnya, film Hereditary yang ia garap mampu membuat banyak penonton merinding sepanjang film. Sukses menakut-nakuti penoton di film Hereditary membuatnya kembali hadir menyuguhkan sesuatu yang baru dan lebih menegangkan, yakni Midsommar.
5. Terkendala sensor di Amerika Serikat maupun Indonesia
Midsommar sejatinya telah rilis di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat pada 3 Juli 2019. Di Indonesia, film ini rupanya bermasalah dengan sensor. Beberapa sumber mengatakan, Midsommar belum lulus sensor Indonesia.
Tak hanya di Indonesia, rupanya film garapan production house A2A ini juga sempat bermasalah di Amerika Serikat. Menurut kabar, sebanyak 30 menit tayangan tersebut terpaksa dipotong dan mendapat rating R dari sistem rating Motion Picture Association of America (MPAA).
Itulah fakta-fakta film Midsommar yang dikabarkan belum lulus sensor Indonesia.
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar