Kendati demikian, ia menyakini tidak ada unsur kesengajaan maupun kelalaian dalam peristiwa tersebut.
"Hasil investigasi, kami tidak menemukan kejanggalan maupun kelalaain Kami lihat berdasarkan fakta dan data. Murni disebabkan oleh kecelakaan," kata Agung di Tanjung Emas, Senin, (15/7/2019).
Dalam peristiwa tersebut, Agung menambahkan tidak ada korban meninggal dan luka berat. Luka ringan hanya dialami seorang sopir head truck, Hendi Setiawan.
"Hendi sedang mengendarai head truck di TPKS tertimpa serpihan besi kontainer crane yang ambruk. Jadi tidak ada korban meninggal atau mengalami luka berat," ungkap Agung
Atas insiden tersebut, Agung mengungkapkan bahwa besarnya kerugian itu dihitung dari kerusakan satu unit kontainer crane, 14 unit kontainer, dan tiga head truck.
“Selain itu juga terganggunya aktivitas bongkar muat peti kemas. Kecepatan bongkar muat peti kemas di Tanjung Emas bakal berkurang 5 sampai 15 persen," tutur Agung
Kendati demikian, Agung berjanji pelayanan Eskportir dan importir di Jateng tetap akan dilayani, sehingga tidak ada keterlambatan kapal.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas, Ahmad Wahid, menyatakan berdasarkan klarifikasi terhadap nakhoda dan awak kapal, saat minta kapal berhenti dan mundur mesin tidak respon. Mesin kapal MV Soul of Luck mendadak menyala dan tidak bisa dikendalikan, saat hendak berlabuh di dermaga.
"Nakhoda menyatakan kapalnya mengalami gangguan mesin. Padahal sebelum masuk ke TPKS, mesin kapal dalam kondisi normal," kata Wahid
Untuk diketahui, ditabraknya kontainer crane oleh kapal MV Soul of Luck di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), Jawa Tengah, terjadi pada Minggu, (14/7/2019).
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar