Namun, tak bisa dimungkiri sebagian wanita masih mengalami diskriminasi. Hal ini diperparah dengan adanya perang dan praktik budaya serta tradisi yang tak memihak perempuan. Akibatnya, wanita sulit mengakses pelayanan kesehatan dan rentan menjadi korban kekerasan, baik seksual maupun nonseksual.
Di tahun 2018 lalu, Thomson Reuters Foundation mengadakan riset yang melibatkan 550 pakar untuk meneliti negara mana saja yang berbahaya bagi perempuan. Dari 193 negara yang terdaftar dalam PBB, peringkat ini ditentukan dari buruknya pelayanan kesehatan bagi wanita, sumber daya ekonomi, praktik tradisi, kekerasan seksual, dan nonseksual, serta perdagangan manusia.
Dilansir dari Reuters, inilah 5 negara paling berbahaya bagi perempuan.
1. India
Berada di posisi puncak, Negeri Taj Mahal ini pernah dihebohkan dengan kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswi dalam bus di Delhi. Menuai kecaman massa, pemerintah berjanji untuk mengatasi masalah itu. Sayangnya, meski kasus itu sudah berlalu lebih dari 5 tahun lalu, tingkat kekerasan terhadap perempuan masih saja tinggi.
India pun dinilai sebagai negeri paling berbahaya bagi perempuan karena 3 hal berikut ini. Pertama, perempuan sangat berisiko menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual. Kedua, praktik budaya dan tradisi yang masih mendiskriminasi kaum Hawa. Ketiga, perempuan berisiko tinggi menjadi korban perdagangan manusia, termasuk kerja paksa, perbudakan seks, dan perbudakan rumah tangga.
2. Afganistan
Berada di posisi kedua, para pakar menilai sudah hampir 18 tahun wanita menghadapi kehidupan berbahaya setelah Taliban digulingkan. Negeri ini dinilai tidak ramah pada perempuan karena tingginya kekerasan non-seksual, sulitnya akses perawatan kesehatan, dan terbatasnya akses mata pencaharian.
3. Suriah
Tujuh tahun mengalami perang sipil, para perempuan di Suriah tak mendapat akses perawatan kesehatan yang layak dan rentan jadi korban kekerasan non-seksual, seperti kekerasan terkait konflik dan kekerasan dalam rumah tangga. Tak sampai di situ, mereka juga harus menghadapi risiko mengalami kekerasan seksual. Itu sebabnya Suriah menduduki peringkat tiga sebagai negeri paling berbahaya untuk perempuan.
4. Somalia
Negara di posisi keempat ini sudah terperosok dalam konflik sejak tahun 1991. Somalia pun dianggap berbahaya bagi kaum Hawa karena sulitnya akses layanan kesehatan. Mereka pun rentan menjadi korban parktik budaya dan tradisional yang masih diskriminatif. Selain itu, Negara Afrika Timur ini dinilai buruk bagi wanita karena sulitnya akses ke sumber daya ekonomi.
5. Arab Saudi
Meski termasuk dalam negara kaya, diskriminasi terhadap wanita di kerajaan konservatif ini terbilang tinggi, termasuk dalam hal pekerjaan dan hak properti. Pasalnya, para pakar menilai wanita berisiko menghadai diskriminasi akibat praktik budaya dan agama. Itu sebabnya Arab Saudi masuk dalam peringkat 5 besar sebagai negara paling berbahaya bagi perempuan.
Semoga kesadaran akan kesetaraan gender di Indonesia makin meningkat. Dengan begitu, perempuan Indonesia akan makin mudah mengakses pelayanan kesehatan, sumber daya ekonomi, dan jauh dari kekerasan seksual, serta nonseksual.
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar