Sebanyak 7 orang dikabarkan hilang dalam kecelakaan tersebut. Mereka terdiri dari 5 regu penyelamat, 1 nelayan, dan 1 warga sipil.
"Pasien itu berada di perahu nelayan ketika dia kehilangan salah satu jarinya karena kecelakaan, dan kru membawanya ke Dokdo dan menunggu helikopter penyelamat di sana," kata para pejabat di Markas Pemadam Kebakaran Gyeongbuk, dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (1/11).
"Pasien membutuhkan operasi medis segera yang hanya bisa dilakukan di fasilitas di daratan," lanjutnya.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan telah mengirim kapal, pesawat, dan penyelam untuk membantu menjelajahi lautan untuk mencari tanda-tanda ketujuh penumpang yang naik ke pesawat.
Helikopter yang jatuh itu telah beroperasi sejak 2016 dan baru saja menjalani pemeliharaan pada bulan September sampai Oktober lalu.
Gugusan Pulau Dokdo diklaim oleh Korea Selatan dan Jepang sebagai wilayah mereka, dari sisi Jepang gugusan pulau itu dinamakan Takeshima.
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar