Senin, 04 November 2019

Penyebab Merinding dalam Dunia Medis

Salam sejahtera bagi pembaca Berita Good Day, kali ini saya akan memberikan berita terhangat yang Saya baca di artikel artikel terkait, Kamu mungkin pernah mengalami ketika merasa kedinginan, berada dalam ketakutan atau terlalu bersemangat, maka tekstur pori-pori pada kulit akan berubah seperti mendapatkan tonjolan kecil bulat-bulat dan bulu-bulu yang berdiri, yang biasanya sering terjadi di bagian tangan dan kaki.

Image

Tonjolan bulat-bulat yang terjadi pada kulit ini mirip dengan kulit unggas yang sudah dicabuti bulunya. Nah apa yang kamu alami tersebut biasa disebut dengan merinding atau bulu kuduk berdiri. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan piloerection, cutis anserina, dan horripilation.

Menurut sebuah penelitian, persepsi dan umpan balik seseorang tentang merinding mengarah pada sifat emosi. Pengalaman emosional yang intens juga sangat terkait dengan merinding. Tidak hanya manusia, seekor hewan juga dapat merinding dalam hal pelarian atau pertarungan, hal ini biasa terjadi pada anjing, monyet, dan landak.

Dalam kasus-kasus seperti itu, merinding berkembang sebagai respons tubuh terhadap situasi-situasi dimana ia diperlukan untuk terlihat lebih kuat dan lebih besar. Merinding dapat terjadi ketika sebuah otot kecil bernama arrili pili mengelilingi akar setiap rambut di tubuhmu.

Ketika otot kecil ini mengencang, tonjolan kecil akan muncul di kulit. Saat emosimu tenang, merinding perlahan-lahan mulai menghilang. Ada beberapa faktor atau emosi yang menyebabkan merinding diantaranya adalah:

Merinding yang disebabkan oleh dingin

Ketika tubuhmu terasa dingin dan membuat menggigil, otot-otot kecil yang terletak di ujung folikel rambut berkontraksi, menyebabkan rambut berdiri. Otak kemudian memberi tahu tubuh bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk menghangatkan tubuh.

Merinding yang disebabkan oleh emosi yang kuat

Ketika Anda mengalami emosi yang kuat seperti kesedihan, ketakutan, kegembiraan atau hasrat seksual, tubuh cenderung merespons dengan dua cara berbeda. Pertama, ada peningkatan aktivitas listrik di otot tepat di bawah kulit dan kedua, pernapasanmu menjadi berat.

Dua respons ini memicu merinding.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa melihat rangsangan sosial seperti melihat film emosional lebih terkait erat dengan merinding daripada hanya mendengar sesuatu yang emosional. Hewan berbulu juga merespons dengan cara yang sama yang membuat mereka terlihat lebih besar ketika mereka dalam bahaya.

Merinding disebabkan oleh kondisi medis lain

Dalam kebanyakan kasus, merinding hanya bersifat sementara dan hilang dalam beberapa detik. Namun, merinding bisa menjadi tanda kondisi medis yang serius juga. Ini termasuk yang berikut ini:

Keratosis pilaris

Keratosis pilaris adalah kondisi kulit umum yang terjadi ketika kulit membuat keratin berlebih, protein yang melindungi kulit dari infeksi. Ketika keratin membentuk sumbatan yang bersisik, ia juga menyumbat folikel rambut, sehingga meninggalkan benjolan kecil di kulit.

Epilepsi lobus temporal

Epilepsi lobus temporal adalah gangguan otak kronis yang menyebabkan perubahan aktivitas sel otak, yang menyebabkan kejang. Gejala dari kondisi ini adalah merinding, kebahagiaan ekstrem, sensasi yang meningkat di perut, dejavu dan kecemasan yang berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit.

Autonom dysreflexia

Autonom dysreflexia adalah suatu kondisi dimana sistem saraf tidak sadar bereaksi berlebihan terhadap rangsangan eksternal. Tanda-tandanya berkeringat, terasa dingin dan merinding.

Sumber : Akurat.co
Editor : Ges

Tidak ada komentar:

Posting Komentar