Ketidaktahuan masyarakat akan rute ganjil genap ini bisa dilihat pada tingginya angka pelanggaran yang dilakukan pada hari pertama penerapan ganjil genap. 941 orang ditilang karena masuk zona penerapan aturan ini.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya sudah maksimal melakukan sosialisasi aturan ini. Ketidaktahuan rute ganjil genap kata dia tak bisa dijadikan alasan saat tertangkap basah melakukan pelanggaran.
"Upaya (sosialisasi) sudah maksimal kami lakukan," kata Syafrin saat dikonfirmas, Selasa (10/9/2019).
Tak hanya melakukan sosialisai di jalan, Syafrin mengklaim sosialisasi dan pendekatan juga dilakukan pihaknya di berbagai tempat salah satunya adalah pusat - pusat perbelanjaan di Jakarta. Hal ini kata dia rutin dilaksanakan selama sebulan.
"Bahwa Pemprov DKI mencoba mendekatkan pola sosialisasinya tidak lagi di jalan. Bahkan kami ke pusat kegiatan, pusat perbelanjaan, untuk menyampaikan," ucapnya.
Setelah resmi memberlakukan kebijakan ini pada Senin kemarin, Syafrin mengatakan pihaknya bakal memberi sangsi kepada siapapun yang melanggar aturan ini sesuai ketentuan yang berlaku.
"Perlu dipahami bahwa ini sudah ditetapkan berlaku efektif mulai tanggal 9 September, maka siapa pun yang masuk ke jaringan ini tetap dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," katanya lagi.
Bagi warga yang terdampak aturan ini Syafrin menyarankan agar beralih keangkutan massal. Angkutan umum saat kata dia sudah sangat nyaman. Namun apabila layanan angkutan umum diluar ekapetasi lanjut Syafrin agar masyarakat memberikan masukan kepada Pemprov DKI.
"Kami berharap masyarakat silakan melakukan perjalanan sistem angkutan umum tadi. Apabila dalam proses angkutan umum tadi terdampak hal-hal yang belum sesuai ekspetasi dia dalam layanan, silakan beri masukan kepada kami untuk kami perbaiki," tukasnya.
Sebelumnya, Kanit Lantas Polsek Metro Matraman, AKP Dwi Hari Setianto menyebut cukup banyak kendaraan yang ditilang dalam sistem perluasan ganjil-genap yang diberlakukan kemarin lantaran masih banyak masyarakat yang belum paham.
"Masih ada yang belum paham masalah penindakan ganjil-genap ini, walaupun sudah ada sosialisasi selama 1 bulan," ujar Hari saat ditemui di kawasan perempatan Matraman, Jakarta Timur, kemarin.
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar