"Jika ke Terminal Baranangsiang naik kendaraan pribadi, sudah pasti macet total. Maka perlu feeder system-nya, Trem salah satu formula ampuh untuk mengatasi kemacetan ini," ujar Bima usai menandatangani nota kesepahaman untuk studi kelayakan Trem di Balaikota Bogor, Jumat (6/9/2019).
Menurut Politis PAN itu, Trem merupakan transportasi alternatif untuk menekan kemacetan di Kota Bogor. Karena nantinya jika LRT sudah beroperasi, ribuan orang akan datang dan pergi menggunakan LRT setiap lima menit.
Maka dari itu, sambung Bima, studi kelayakan dan kajian mulai dikerjakan selama 9 bulan kedepan oleh Jo. Colas Iroda Mitra selaku pihak ketiga dalam proyek Trem ini.
"Studi kelayakan sendiri tidak menggunakan anggaran sama sekali. Ini dari mereka yang melakukan kajian," katanya.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk anggaran pembangunan. Karena pembangunan Trem ini tidak mungkin dari APBD.
"Jadi BPTJ akan memikirkan pendanaannya, bisa mengajukan pinjaman atau bantuan pemerintah," tandasnya.
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar