Peristiwa bermula saat pria bernama Mohanan itu menemukan dua ekor anak gagak yang baru menetas di bawah traktor di dekat halte bus dan memindahkannya ke pinggir jalan. Keesokan harinya, pria yang berprofesi sebagai supir traktor itu menemukan anjing kecil yang tubuhnya diselimuti tar hingga berwarna hitam di tempat yang sama dengan tempat ia menemukan anak gagak.
Mohanan dan kawannya pun memandikan anjing tersebut hingga bersih. Mohanan menduga gagak-gagak di sana mengira anjing kecil tersebut adalah anak mereka yang baru menetas, mengingat anjing itu sebelumnya berwarna hitam.
Sejak saat itulah Mohanan selalu membawa tongkat dan payung selama hampir dua tahun terakhir untuk mengatasi serangan para gagak yang mengira ia menyakiti "anak" mereka.
Saat ditemui, Mohanan mengatakan gagak-gagak yang menyerangnya bersarang di pepohonan dekat halte bus tempat ia memindahkan anak gagak yang baru menetas dahulu. Tiap kali ia mendekat ke halte bus, para gagak itu pasti menyerangnya. Selain menggunakan payung dan tongkat, ia juga kerap menggunakan makanan untuk mengalihkan perhatian mereka.
“Saya memberikan bagian dari makan siang saya ke gagak-gagak itu. Begitu mereka selesai memakannya, mereka akan mulai menyerang saya lagi,” kata Mohanan sambil tertawa, dilansir dari laman Oddity Central, Selasa (29/10).
Ia menambahkan bahwa mengganti pakaiannya dan berusaha menyamarkan dirinya juga tidak berhasil mengelabui mereka.
Permusuhan burung gagak terhadap Mohanan menjadi terkenal di kalangan warga Ambalavayal. Sebagian besar menganggapnya lucu, namun pengemudi traktor mengatakan burung-burung itu bisa sangat kejam. Salah satu contohnya adalah ketika mereka merobek kanopi traktor milik Mohanan .
Kisah serupa dialami oleh pekerja asal Madhya Pradesh bernama Shiva Kewat. Ia mengaku telah diserang oleh burung gagak selama tiga tahun terakhir akibat memindahkan anak gagak dari jalanan.
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar