Kamis, 31 Oktober 2019

Masalah Besar Menanti Pria yang Tak Suka Penisnya Kecil

Salam sejahtera bagi pembaca Berita Good Day, kali ini saya akan memberikan berita terhangat yang Saya baca di artikel artikel terkait, Saat ini, banyak Pria yang sangat mempertimbangkan ukuran penis atau Mr P sebagai hal yang penting.

Image

Jika seorang Pria memiliki ukuran penis yang besar, maka ia akan puas dan bangga. Tapi apabila ukuran Mr P kecil dan dibawah rata-rata, itu membuatnya jadi kurang percaya diri.

Perasaan kurang percaya diri akibat ukuran Mr P yang kecil bisa menyebabkan penyakit mental, yakni penis dysmorphia.
Penis dysmorphia merupakan gangguan dismorfik tubuh yang membuat penderitanya mengalami rasa cemas berlebihan akibat kelemahan atau kekurangan dari penampilan fisik dirinya sendiri.

Seorang Pria yang terkena penis dysmorphia akan sangat tertekan karena ukuran Mr P.

Hal itu disampaikan oleh Stephen Snyder yang merupakan terapis seks, dilansir AkuratIntim dari HuffPost.

"Pria yang menderita penis dysmorphia secara kompulsif sering mengukur diri mereka berulang kali, menghindari kencan, dan mempraktikkan teknik pembesaran Mr P atau bahkan mencoba operasi pembesaran," ujarnya.

Stephen menjelaskan bahwa Pria  yang mengalami gangguan mental seperti penis dysmorphia sebagian besar disebabkan karena pornografi.

Terlalu banyak melihat hal-hal berbau pornografi yang mana terdapat sosok Pria dengan memiliki ukuran Mr P besar jadi penyebab.

Fakta yang diungkapkan Stephen juga diperkuat oleh paparan urolog, Aaron Spitz.

Dalam bukunya, Aaron mengatakan bahwa 40% Pria yang datang ke kantor urologis untuk melakukan operasi pembesaran Mr P mengaku mendapatkan ide tersebut dari film porno, meskipun ukuran Mr P mereka normal.

"Masalah besar dengan pornografi adalah meskipun sebagian besar Pria secara intuitif tahu ukuran Mr P di film tidak nyata, beberapa Pria memiliki kerangka referensi lain untuk membandingkan dirinya dengan orang lain," jelas Aaron.

Aaron menambahkan, Pria yang memiliki permasalahan demikian sebaiknya berbicara dengan dokter atau terapis sebelum menjalani operasi pembesaran.

Sebab, secara umum apabila penis sehat dan berfungsi dengan baik, maka tidak ada alasan untuk melakukan operasi.

Pria  yang mengalami penis dysmorphia sulit untuk diketahui karena mereka jarang mencari bantuan dari terapis mental.

"Pengamatan diri secara kompulsif dan pengukuran cenderung membuat kecemasan menjadi lebih buruk. Oleh karenanya, sangat penting untuk mencari bantuan dari terapis. Hal yang paling penting adalah menerima ukuran bentuk penis dan menjaganya tetap sehat,” tutup Aaron.


Sumber : Akurat.co
Editor : Ges

Tidak ada komentar:

Posting Komentar