Hasil studi ini menyoroti kekhawatiran yang berkembang bahwa otomatisasi secara tidak proporsional membunuh pekerjaan dengan keterampilan rendah dan memperburuk tekanan sosial dan ekonomi.
Robot telah mengambil alih jutaan pekerjaan manufaktur. Studi menunjukkan di daerah dengan keterampilan lebih rendah, kehilangan pekerjaan akan dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah dengan keterampilan lebih tinggi, bahkan di negara yang sama.
Banyak analis menunjukkan bahwa otomatisasi pada umumnya mengarah pada penciptaan lapangan kerja lebih banyak daripada yang dihancurkannya. Dalam beberapa tahun terakhir tren ini telah menciptakan kesenjangan keterampilan yang membuat banyak pekerja kehilangan pekerjaan.
Menurut penelitian terbaru, gelombang peralihan dari manusia ke robot pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, menghasilkan kira-kira sebanyak mungkin pekerjaan baru yang dihancurkannya.
"Kami menemukan bahwa pekerjaan di mana fungsi berulang diperlukan adalah yang paling terpengaruh, dengan yang seperti pekerjaan gudang berisiko segera," tulis para peneliti, dilansir dari laman Daily Mail, Kamis (27/6).
"Pekerjaan di lingkungan yang kurang terstruktur dan yang menuntut belas kasih, kreativitas, atau kecerdasan sosial cenderung dilakukan oleh manusia selama beberapa dekade mendatang," tambah tulisan tersebut.
Para peneliti mengatakan dampak sosial dari otomatisasi akan menjadi tantangan utama dekade berikutnya.
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar