Salam sejahtera bagi pembaca Berita Good Day, kali ini saya akan memberikan berita terhangat yang Saya baca di artikel artikel terkait, Setidaknya 100 orang tewas dalam serangan di Desa Sobame Da, Mali yang dihuni suku Dogon. Petugas menyatakan saat ini telah ada 95 mayat yang ditemukan, di antaranya ada yang dibakar.
"Saat ini kami memiliki 95 warga sipil yang tewas. Mayat-mayat itu dibakar, kami terus mencari yang lain," kata seorang pejabat setempat, dilansir dari laman BBC, Selasa (11/6).
Serangan di Mali kerap terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian besar dipicu oleh kelompok etnis atau kelompok jihadis. Bentrokan yang paling sering adalah antara suku Dogon yang merupakan pemburu dan suku Fulani yang merupakan penggembala nomaden.
Pemerintah Mali mengatakan "tersangka teroris" telah menyerang desa sekitar pukul 03.00 waktu setempat, setidaknya 19 orang masih hilang. Tetapi Wali Kota Bankass, Moulaye Guindo, mengatakan bahwa suku Fulani dari distrik itu telah menyerang Sobane-Kou di malam hari.
"Sekitar 50 orang bersenjata berat tiba dengan sepeda motor dan pikap. Mereka pertama-tama mengepung desa dan kemudian menyerang, siapa pun yang mencoba melarikan diri terbunuh," kata seorang korban bernama Amadou Togo.
"Tidak ada yang selamat, wanita, anak-anak, orang tua," tambahnya.
Konflik antara kelompok petani dan penggembala telah terjadi sejak lama. Mulanya konflik terjadi karena perebutan sumber daya. Namun bentrokan di antara mereka telah meningkat sejak pemberontakan Islam militan di Mali utara pada 2012.
Fulani adalah etnis yang sebagian besar muslim yang dituduh memiliki hubungan dengan pemberontak Islam. Sebaliknya, Fulani menuduh asosiasi bela diri Dogon, Dan Na Ambassagou, melakukan serangan terhadap mereka.
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar