Selasa, 11 Juni 2019

Kapten Kapal Terancam Bui 20 Tahun Usai Selamatkan Ribuan Nyawa Imigran Ilegal

Salam sejahtera bagi pembaca Berita Good Day, kali ini saya akan memberikan berita terhangat yang Saya baca di artikel artikel terkait, Seorang kapten kapal wanita asal Jerman, Pia Klemp, dituntut telah mendukung imigrasi ilegal usai menyelamatkan ribuan imigran yang tenggelam di Laut Mediterania.


Dilansir dari DW, hingga Sabtu (8/6) siang lalu, setidaknya 60 ribu orang telah menandatangani petisi agar proses pidana terhadap sang kapten dan awak lainnya dibatalkan. Menurut keterangan Klemp, ia dan sejumlah rekan senegaranya akan menghadapi persidangan usai dituntut di Sisilia lantaran mendukung imigrasi ilegal.

Dari penjelasan pengacaranya, Klemp terancam hukuman penjara hingga 20 tahun dan denda yang luar biasa besar. Namun, wanita berusia 35 tahun ini berencana memperjuangkan kasusnya ke Pengadilan HAM Eropa di Strasbourg, Prancis, jika diperlukan.

Kasus tersebut telah diselidiki di Italia sejak kapalnya, Luventa, disita pada musim panas 2017 lalu. Otoritas juga telah merilis larangan bagi sang kapten untuk berlayar di sekitar pantai Italia.

Kasus ini berawal saat Klemp terlibat langsung membantu penyelamatan lebih dari 1.000 orang yang terancam tenggelam dalam perahu yang tidak layak kala mereka menuju Eropa demi kehidupan yang lebih baik. Peristiwa itu terjadi pada Agustus 2017 silam.

Namun, yang paling membuat Klemp frustasi adalah berlarut-larutnya kasus ini. Wanita yang lahir di Bonn tersebut harus rela mengeluarkan ratusan ribu Euro (miliaran rupiah) untuk membiayai kasus hukumnya yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Menurutnya, uang sebesar itu lebih baik digunakan untuk misi penyelamatan.

"Tapi yang terburuk sudah terjadi. Misi penyelamatan di laut sudah dikriminalisasi," tandasnya.

Tak hanya menyalahkan tindakan otoritas Italia, sang kapten juga menyayangkan kegagalan Uni Eropa dalam membela HAM, hak untuk hidup, pengajuan suaka, dan tugas pelaut untuk menyelamatkan mereka yang terancam bahaya di laut.

Sang kapten juga menuding Menteri Dalam Negeri dan Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini, mantan Kanselir Austria Sebastian Kurz, dan Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer telah "mendukung" binasanya ribuan orang di Laut Mediterania setiap tahun.

Ia juga mengkritik anggapan bahwa misi penyelamatan bisa menarik lebih banyak orang untuk menuju ke Eropa dengan cara yang berbahaya.

"Ada studi ilmiah yang membantah bahwa penyelamatan di laut bisa menjadi faktor penarik. Padahal, mereka datang karena ada begitu banyak alasan yang menyebabkan mereka harus melarikan diri. Jika negara-negara menutup perbatasan, mereka datang lewat Laut Mediterania karena tidak ada cara legal lainnya untuk sampai ke sini," ungkapnya.

Sementara itu, untuk menutupi biaya hukumnya yang mungkin sampai selangit, sebuah bar di Bonn telah mengadakan kampanye penggalangan dana. Kafe Bla telah mengumukan bahwa setiap pengunjung yang memesan menu "bir Pia", 50 sen Euro-nya akan disumbangkan untuk kapten Jerman tersebut.


Sumber : Akurat.co
Editor : Ges

Tidak ada komentar:

Posting Komentar