Untuk itu, dibutuhkan inovasi teknologi dalam mengelola sistem perparkiran yang aman dan nyaman. Hal tersebut disampaikan Kepala BPPT Hammam Riza saat meresmikan Parkir Vertikal di Puspiptek, Tangerang Selatan, Selasa (10/12/2019).
Parkir vertikal sendiri memungkinkan adanya parkir luas di lahan terbatas.
"Ketersediaan sistem parkir yang aman dan nyaman memberikan efek psikologis bagi pengguna kendaraan pribadi untuk menitipkan kendaraannya dan beralih ke moda transportasi umum," ujar Hammam dilansir laman resmi BPPT.
Teknologi parkir vertikal, sebut Hammam, juga untuk membantu program pemerintah dalam mendorong penggunaan sarana transportasi umum. Terlebih, menurutnya pertumbuhan produksi kendaraan merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan dalam era industrialisasi.
Hal itu diperparah dengan keterbatasan lahan yang menjadi tantangan untuk mengembangkan sistem perparkiran pada area penumpukan kendaraan, seperti stasiun kereta api, bus feeder, sekolah, perkantoran, area bisnis, rumah sakit, dan sebagainya.
"Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas parkir adalah dengan membangun sistem parkir vertikal yang berupa sistem parkir bertingkat yang dioperasika secara otomatis," tukasnya.
Sistem parkir pintar ini, lanjut Hammam, dapat meningkatkan kapasitas kendaraan hingga 500-800 persen.
"Penggunaan lahan yang semula hanya digunakan 2 mobil dapat meningkat menjadi 10-16 mobil," pungkasnya.
Dalam mengembangkan produk sistem parkir pintar tersebut, BPPT bekerja sama dengan PT. Pabrik Kreativitas Indonesia (Patasindo) untuk melakukan reverse engineering. Rencananya, akan ada pengembangan untuk penambahan fitur baru, seperti penambahan sistem fast charging mobil listrik dan penerapan internet of think untuk aplikasi pesan parkir.
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar