Senin, 04 Maret 2019

Tak Mau Kalah, Rusia Bersaing Lawan AS Dalam Perang Wisata Di Angkasa

Salam sejahtera bagi pembaca Berita Good Day, kali ini saya akan memberikan berita terhangat yang Saya baca di artikel artikel terkait, Ekplorasi angkasa awalnya merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan pada saat perang dingin di tahun 80an. Pada perang dingin eksplorasi angkasa lebih dikenal dengan istilah Space Race atau perlombaan ke angkasa antar Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.


Space race pada hakikatnya merupakan agenda politik untuk membuktikan negara mana yang paling maju dengan tujuan menarik perhatian negara lain dalam perang pengaruh dan urat saraf pada saat itu.

Namun sejak perang dingin runtuh, eksplorasi angkasa pun sudah bukan kegiatan politis lagi dan telah berubah jadi kegiatan bisnis khususnya kearah wisata. Walaupun ada perubahan AS dan Rusia (ex Uni Soviet) masih tetap berlomba dalam bisnis wisata angkasa.

Harga Minyak Jatuh Lagi Karena Sejumlah Kekhawatiran
Perusahaan AS seperti Virgin Atlantic milik taipan AS, Richard Branson, SpaceX milik Elon Musk dan Blue Origin kepunyaan orang terkaya di dunia, Jeff Bezos telah berlomba melawan perusahaan asal rusia untuk menyediakan wisata angkasa dengan modal Rp350 Milliar.

Tidak mau kalah salah satu perusahaan swasta Rusia NPO Aviation and Space Technologies telah  membuat wisata angkasa yang lebih efisien.

Aleksandr Begak yang merupakan kepala designer mengatakan pihaknya telah menemukan perjalanan angkasa yang lebih praktis yaitu dengan hanya menggunakan bandara biasa sudah bisa menuju orbit.

“Kami bisa meluncur dan mendarat di lapangan terbang apapun, seperti pesawat pada umumnya. Kami berusaha membuat wisata angkasa menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Adapun pengembangan pesawat ruang angkasa dimulai dua tahun lalu," kata Begak.

Dia mengatakan kepada kantor berita Sputnik bahwa penerbangan pertama mungkin dimulai dalam lima tahun dan akan menelan biaya sekitar USD200.000 atau sekitar Rp3 miliar

Dilansir dari Russia Today, Begak, juga mengatakan jika pesawat ruang angkasa mereka memiliki teknologi tanpa awak yang dijuluki Selena Space Yacht atau kapal pesiar ruang angkasa. Projek tersebut dikerjakan oleh beberapa perusahaan teknologi Rusia yaitu AeroNet dan SpaceNet dari Inisiatif Teknologi Nasional (NTI).

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa tiga kapal pesiar ruang angkasa akan diproduksi dengan enam kursi penumpang dan masing-masing satu kursi pilot. Meskipun pesawat ruang angkasa akan tak berawak, namun seorang pilot akan hadir untuk kenyamanan penumpang, katanya.

Kendaraan akan memasuki ruang angkasa dengan kecepatan maksimum 2.685 mil per jam hingga ketinggian 75 hingga 87 mil (120-140 kilometer).

 Sumber : Akurat.co
Editor : Ges

Tidak ada komentar:

Posting Komentar