Dilansir dari laman newsweek, metode eksperimental ini suatu hari nanti bisa memberikan cara untuk menjaga kesuburan pada anak laki-laki yang dirawat karena kanker, yang sering kali mengakibatkan infertilitas yang bertahan hingga dewasa.
“Beberapa perawatan kanker bekerja dengan membunuh sel-sel yang membelah dengan cepat. Karena sel kuman (sel sperma di testis dan oosit di ovarium) membelah dengan cepat, mereka rentan terhadap toksisitas, terutama dari kemoterapi, ” ujar Lynne Elmore, direktur ilmiah di Translational Cancer Research di American Cancer Society.
"Infertilitas permanen dapat menyebabkan laki-laki jika semua sel yang belum matang dalam testis yang membelah diri untuk membuat sperma baru (sel batang spermatogonial) rusak sehingga mereka tidak dapat lagi memproduksi sperma," lanjutnya.
Monyet. NEWSWEEK.COM
Dalam penelitian sebelumnya, para ilmuwan menggunakan cryopreservasi jaringan testis untuk menghasilkan keturunan tikus dan babi. Untuk memajukan penelitian ini ke arah uji coba pada manusia, para ilmuwan harus menunjukkan bahwa itu bisa berhasil diulangi pada primata dengan keturunan yang sehat. Upaya sebelumnya untuk melakukan ini gagal.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Science, tim peneliti dari AS dan Kanada menghasilkan monyet pertama dari jaringan testis cryopreserved. Untuk melakukan ini, mereka mengambil jaringan testis dari kera rhesus dewasa yang dikebiri.
Jaringan ini kemudian dicryopreservasi sebelum diregulasi di bawah punggung atau kulit skrotum. Cangkok ini kemudian tumbuh dan berlanjut untuk menghasilkan testosteron dan sperma. Sperma diambil dari monyet dan digunakan untuk inseminasi melalui injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) di mana sel sperma tunggal disuntikkan langsung ke sitoplasma telur.
Secara total, 138 telur dibuahi oleh ICSI. Sebelas ditransfer ke enam betina kera, dan satu kehamilan dikonfirmasi pada Desember 2017. Monyet, bernama Grady, lahir pada April 2018 lalu. Sejauh ini, para peneliti mengatakan, perkembangan Grady sudah normal.
“Kami terus memantau kesehatan, interaksi sosial, dan aktivitas bermain Grady. Perkembangannya mirip dengan monyet-monyet lain pada usia yang sama, ”kata salah satu peneliti.
Namun, nampaknya masih terlalu dini untuk mengatakan apakah temuan itu dapat mengarah pada perawatan manusia.
"Sementara hasil dari studi konsep bukti ini menjanjikan," lanjut seorang peneliti.
Sumber : Akurat.co
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar