Salah seorang pemudik sepeda, Mukhlisin (42) menceritakan, mudik sepeda dinilai memiliki tantangan tersendiri. Ia pun telah mengikuti Godik selama dua kali.
"Gowes mudik baru yang kedua, perasaan sih senang saja ya selama perjalanan, banyak tantangan pengen lagi nyari spot yang belum kita lalui semakin tertangani," kata Mukhlisin kepada AKURAT.CO.
Tak jarang, diakuinya, selama perjalanan Ia pun menemui berbagai kendala. Diantaranya, ban bocor hingga rantai sepeda putus.
"Kebetulan saya dan teman-teman sudah bawa persediaan peralatan selama perjalanan, saya sendiri bawa ban dalam cadangan, terus bawa pakaian, makanan dan rantai sepeda," lanjutnya sambil meminum air di Pos Pantau Simpang BCP, Bekasi.
Untuk sampai ke kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah. Ia pun harus mengayuh sepedanya selama lima hari.
"Semoga bisa sampai tujuan dengan selamat bersama teman-teman lainnya juga," pungkasnya.
Diketahui, Godik 2019 ini merupakan bentuk kepedulian Bike To Work (B2W) Indonesia yang memilih sepeda sebagai sarana transportasi untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.
Tentu saja, kegiatan besar ini membutuhkan sinergi dari banyak pihak. Dari tahun ke tahun, Korlantas Polri menjadi mitra bagi para pesepeda sehingga mereka bisa pulang dengan selamat dan mendapatkan perlindungan di jalan. Untuk di tahun ini para pesepeda juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
“Kata kuncinya sinergi, baik dari komunitas sepeda -apapun jenis sepeda yang digunakan, pemerintah yang diwakili Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Korlantas Polri,” kata Ketua B2W Indonesia, Poetoet Soedarjanto dalam rilis resminya.
Menurut Poetoet, jika di tahun 2018 jumlah pesepeda yang mudik mencapai 150 pesepeda, tahun ini jumlahnya melonjak hingga 200 pesepeda. “Kami hanya mencoba memfasilitasi sahabat pesepeda, misalnya dengan mencarikan posko atau tempat singgah/menginap, menyediakan jersey, handuk, gloves (sarung tangan), bendera, kaos, hingga asuransi,” kata Poetoet.
Godik 2019 sejalan dengan kampanye sepeda sebagai alat transportasi alternatif, sekaligus dukungan terhadap Program Transportasi Sehat Merakyat (TSM) yang diinisiasi Korlantas Polri.
Para peserta gowes mudik dari Jakarta umumnya menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera bagian selatan.
Editor : Ges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar